Kamis, 19 Desember 2013

AL-FATHIR

Surat Al Fathir : 32
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ ﴿٣٢﴾

Artinya :

Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.

Isi Kandungan :

Allah swt mewariskan kitab ( Al Quran ) kepada hamba hambanya yang terpilih untuk diamalkan dan dikerjakan apa yang diperintahkan dan dilarang dalam kitab tersebut. Dalam kenyataanya manusia memiliki berbagai ragam bentuk aktifitas untuk menerima dan mewarisi kitab yang telah Allah wariskan. Ada diantara mereka menanggapi kitab Allah dengan sungguh sungguh dan mengerjakanya dengan amal amal perbuatan baik karena mendapatkan ridho dan izin Allah, adapula yang menerima dengan seenaknya tanpa mau mengerjakan apalagi mentaati isi dan ajaran kitab Allah tersebut sehingga apa yang dilakukanya sesungguhnya seperti menganiaya diri sendiri. Karena manusia yang tidak mau beramal baik sesuai dengan kitab Allah sesungguhnya amal perbuatan itu akan kembali pada dirinya sendiri. Dan yang lebih banyak manusia itu ada di pertengahan yang terkadang taat namun dilain waktu manusia itu melanggar.

Kitab Allah ( Al-Quran ) merupakan satu pedoman hidup manusia baik untuk kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaan hidup di akhirat. Agar manusia mampu meraih kedua hal tersebut maka manusia dituntut untuk mampu memahami, membaca, dan mengamalkan apa yang terkandung dalam kitab Allah tersebut. Orang Islam mempunyai kewajiban untuk mampu dan dapat membaca Al-quran dengan baik dan benar, memahami arti dan maknanya, serta mengamalkan apa yang ada didalamnya.

Sayid Sabiq dalam kitabnya telah membagi akhlak manusia kedalam tiga tingkatan :

1.Nafsu Amarah, ialah nafsu manusia yang tingkatanya paling rendah dan sangat hina karena senantiasa mengutamakan desakan dan bisikan hawa nafsu yang merupakan godaan syaitan.
2.Nafsu Lawwammah, ialah nafsu yang senantiasa menjaga amal manusia untuk berbuat salih dan berhati hati serta instropeksi terhadap kesalahan kesalahan apabila terperosok kedalam kemungkaran.
3Nafsu Muthmainah, ialah akhlak manusia yang paling tinggi derajatnya karena memiliki ruhani dan jiwa yang tenang, suci, dalam keadaan selalu melakukan kebaikan kebaikan dan beramal shalih. (1)

Allah SWT menurunkan Al Qur’an kepada nabi Muhammad.Al Qur’an merupakan mukjizat terbesar bagi Nabi Muhammad . Nabi Muhammad dan umatnya terpilih untuk menerima Al Qur’an . Dari sekian banyak umat para rasul terdahulu, nabi Muhammad dan umatnya yang terpilih.Yang di maksud umat nabi Muhammad adalah umat sejak Nabi Muhammad diutus hingga hari akhir.Dalam menerima Al Qur’an yang merupakan firman Nya , umat Nabi Muhammad terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Zalimun linafsihi ( mereka yang mendzalimi diri sendiri )
Golongan pertama (zalimun linafshihi) adalah orang-orang yang lebih banyakBerbuat kesalahan daripada kebaikannya . mereka lebih sering melakukan perbuatan buruk daripada perbuatan baik . Mereka lebih sering meninggalkan perintah Allah daripada menjalankan perintah Nya. Orang yang termasuk golongan ini menolak Al Qur’an dan memilih jalan hidup yang lain. Mereka tidak mau menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan.2. Muqtasid ( mereka yang pertengahan )
Golongan kedua (muqtasid) adalah terdiri atas orang-orang yang kebaikannya sama dengan keburukan yang di lakukannya. Orang-orang yang termasuk golongan ini menjalankan perintah Allah tetapi juga menjalankan laranganNya.Mereka mau menerima Al Qur’an dan menjadikannya sebagai pedoman hidup, tetapi mereka masih banyak melakukan kesalahan.3. Sabiqun bilkhairat ( mereka yang lebih dahulu berbuat kebaikan )
Golongan ketiga (sabiqun bilkhairat) terdiri atas orang-orang yang kebaikannya sangat banyak dan sangat jarang berbuat kesalahan. Mereka yang termasuk golongan ini adalah orang-orang yang selalu menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan Nya. Mereka menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Mereka tidak pernah mengerjakan apa yang di larang oleh Al Qur’an.Orang-orang yang masuk golongan ini selalu menjalankan perintah-perintah yang hukumnya wajib dan sunnah. Mereka menin ggalkan segala sesuatu yang haram hukumnya dan menghindari yang subhat.Allah SWT telah menyediakan surga dengan segala kenikmatannya bagi golongan ini.
Orang-orang yang termasuk golongan ketiga ini merupakan golongan yang mendapat karunia yang terbesar,selain itu juga mereka termasuk orang-orang yang beruntung karena menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dan menjalankan apa yang di perintahkannya.Mereka melakukan perbuatannya dengan ikhlas karena Allah.Kelak Allah akan membalas segala perbuatannya. (2)

Orang-orang yang mampu mengatasi masalah dengan baik hanyalah orang yang bersandar pada kitab (hukum, ketentuan, atau ilmu pengetahuan) dari Allah SWT.
Islam agar kita berusaha keras dalam menuntut ilmu pengetahuan dan hal itu sekaligus menjadi kita selama hidup. Menuntut ilmu pengetahuan harus di sertai pula dengan keimanan yang kuat agar mencapai derajat yang tinggi, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah menempatkan orang-orang yang beriman, berilmu dan beramal shaleh sesuai dengan ilmunya padaderajat yang paling tinggi. Allah SWT Pasti meninggikan derajat orang-orang yang dalam dirinya yang dalam dirinya terdapat tiga hal, yaitu kaimanan, ilmu pengetahuan, dan amal shaleh.
Sebelum kehadiran islam, peluang menimba umum bukanlah sesuatu yang umum. Tidak semua orang diberikan hak untuk menuntut ilmu, kecuali merupakan monopoli kelompok-kelompok tertentu, seperti kalangan pemerintah, aristocrat, keluarga-keluarga ternama, dan keluarga-keluarga kerajaan.
Seseorang akan dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat apabila menguasai ilmunya. Landasan kehidupan yang paling utama adalah iman dan pengiringnya adalah Ilmu. Iman yang tak di sertai Ilmu dapat membawa perilaku seseorang kepada hal-hal yang menyimpang dari aturan Illahi.Contohnya, Ilmu Manusia tentang tenaga atom. Alangkah bergunanya Ilmu itu apabila disertai Iman yang sempurna karena hasilnya akan membawa manfaat yang besar bagi seluruh manusia. Dan apabila tidak di iringi oleh iman, ilmu tersebut dapat dipergunakan untuk memusnahkan manusia karena jiwanya tidak dikontrol oleh iman.
Intinya isi kandungan surat Fatir ayat 32 adalah upaya-upaya memahami hal-hal sbb.
a) kitab al-Qur’an merupakan pedoman dan petunjuk bagi orang-orang yang
bertakwa
b) ada sebahagian orang yang tidak mau memiliki kemampuan untuk membaca, memahami dan melaksanakan isi kandungan al-Qur’an sehingga mereka termasuk orang yang menganiaya pada diri mereka sendiri.
c) bagi orang yang banyak berbuat kebajikan, maka ia akan dimasukkan ke Sorga Adn yaitu sorga yang penuh dengan kenikmatan

C. penerapan sikap dan prilaku

1. membuat target dalam sehari untuk melakukan kebaikan sebanyak mungkin
2. menghindari dikap ceroboh atau melakukan kasalahan yang sama berulangkali.
3. menyerahkan hasil akhir penilaian itu hanya kepada Allah SWT.
4. bercermin dari kemajuan atau prestasi orang lain.
5. mencari sisi positif dari tokoh atau sosok yang berprestasi positif untuk di teladani.
6. suka melakukan introspeksi diri dan tidak jemu belajar memperbaiki diri.
7. berkerja semaksimal mungkin demi mendapatkan manfaat bersama.
8. bersaing secara sehat dalam hal-hal yang sifatnya baik atau positif.
9. yakin bahwa Allah tidak melewatkan penilaian amal kebaikan kita sedikitpun.
10. rajin belajar dan bertanya apabial mendapat kesulitan atau belum memahami.
11. menghormati dan menghargai orang yang banyak memiliki ilmu pengetahuan.
12. tidak memandang kemuliaan orang lain dari sisi banyaknya harta yang dimiliki.
13. melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya di segala kesempatan.
14. menaati perintah Rasulullah SAW. dan menjauhi apa yang dilarangnya.
15. Rajin menuntut ilmu dan mengajarkan ilmu yang telah di peroleh.
16. senantiasa berdo’a kepada Allah agar diberi kemudahan dalam menuntut ilmu.
17. menghormati orang tua dan guru maupun para ulama (orang yang berilmu) (3)

Nilai amal shaeh sangat erat kaitannya dengan iman. Amal yang tidak idasari dengan iman (bukan karena Allah) tidak dapat memberikan pahala kpada kita walaupun sebesar langit dan bumi sehingga amalan yang ita lakukan tidak akan mendapat nilai di sisi Allah. Al Qur’an dalam hal ini antara lin menyatakan sebagai berikut.
orang yang mati dalam kekafiran (tidak bertobat) tidak akan diterima amalannya
orang-orang yang musyrik akan dihapus amalannya
amal perbuatan orang kafir akan sia-sia
orang kafir akan ditimpakan siksa di dunia dan di akhirat
orang kafir dan musyrik akan dimasukkan ke dalam neraka
orang yang tidak beriman kepada akhirat hanya mendapatkan kehidupan di dunia saja. (4)
Surat ini adalah surat ke 35 dalam Al Qur’an yang berisikan 45 ayat. Tergolong surat makiyah maka isi ayat ini lebih kepada menerangkan tentang tingkatan-tingkatan seorang muslim dalam mengamalkan kitab (Al Qur’an). Di ayat ini disebutkan tiga golongan yang menerima kitab.
Nilai amal shlaeh sangat erat kaitannya dengan iman. Amal yang tidak idasari dengan iman (bukan karena Allah) tidak dapat memberikan pahala kpada kita walaupun sebesar langit dan bumi sehingga amalan yang ita lakukan tidak akan mendapat nilai di sisi Allah. Al Qur’an dalam hal ini antara lin menyatakan sebagai berikut.
· orang yang mati dalam kekafiran (tidak bertobat) tidak akan diterima amalannya
· orang-orang yang musyrik akan dihapus amalannya amal perbuatan orang kafir akan sia-sia
· orang kafir akan ditimpakan siksa di dunia dan di akhirat
· orang kafir dan musyrik akan dimasukkan ke dalam neraka
· orang yang tidak beriman kepada akhirat hanya mendapatkan kehidupan di dunia saja.

e. Inti Sari
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah swt. Menururnkan wahyu kepada Nabi Muhammad saw. Untuk disampaikan kepada umatnya. Allah swt, juga memuliakan umat Nabi Muhammad saw. Melebihi umat sebelumnya. Kemuliaan yag diberikan Allah swt. Itu diamalkan sesuai dengan petunjuk Allah swt.
Mushaf Al-Qur’an-Maragi membagi tingkatan orang mukmin yang mengamalkan Al-Qur’an. Tingkat itu ialah
1) , yaitu orang yang masih sdikit mengamalkan ajaran kitabullah dan senang mengumbar hawa nafsu atau orang yang masih banyak amal kejahatany disbanding amal kebaikannya;
2) , yaitu orang yang seimbang antara amalan kebaikan dan kejahantannya;
3) , yaitu orang yang terus menerus mencari pahala Allah swt. Dengan melakukan amalan kebaikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar